Selasa, 05 Februari 2013

sistem rem mobil

SISTIM REM PADA KENDARAAN

Agar kecepatan kendaraan yang sedang berjalan dapat dikurangi, dan kemudian dapat dihentikan, perlu diberikan gaya perlambatan putaran ban.
Ketika pengemudi mengoperasikan pedal rem, peralatan rem menghasilkan kekuatan (gaya lawan permukaan jalan) yang bekerja untuk menghentikan ban dan kekuatan (inertia) yang bekerja untuk menyerap tenaga yang membuat kendaraan itu berjalan, sehingga kendaraan dapat dihentikan. Dengan kata lain, tenaga dari ban (energi kinetik) yang bekerja untuk berotasi diubah menjadi gesekan panas (energi panas) dengan mengoperasikan rem yang bekerja untuk menghentikan rotasi ban.
Kendaraan bukan hanya harus berhenti tapi juga harus berhenti sesuai dengan kehendak pengemudi.
Sebagai contoh, rem harus menurunkan kecepatan kendaraan pada kecepatan yang diinginkan dari deselerasi dan berhenti pada kondisi yang relatif stabil pada jarak yang cukup singkat saat pengereman darurat. Alat utama yang berperan pada fungsi perlambatan seperti ini adalah sistem rem, termasuk di dalamnya adalah pedal rem, dan ban.
SISTIM REM
Ada dua tipe sistem rem. Rem kaki dan rem parkir. Sistem rem utama yang digunakan saat kendaraan berjalan adalah sistem rem kaki. Terdapat drum brake dan disc brake yang umumnya bekerja dengan tekanan hidraulik.
Sistem rem parkir digunakan saat kendaraan parkir. Sistem rem parkir mengoperasikan roda belakang melalui kabel-kabel atau sejenisnya sehingga kendaraan tidak bergerak.
ABS (ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM)
ABS adalah unit pengendali rem yang menggunakan kontrol komputer otomatis untuk mencegah ban mengunci karena pengereman darurat. Sistem ini meningkatkan stabilitas kendaraan dan memperpendek jarak pengereman.
Karena dengan ABS ban-ban tidak mengunci dan roda tetap dapat dikendalikan bahkan saat rem ditekan secara mendadak. Sehingga kendaraan berada pada kondisi terkontrol dan dapat berhenti dengan aman.
ABS DENGAN EBD
"EBD" singkatan dari Electronic Brake force Distribution atau Electronic Braking force Distribution control .
EBD merupakan perangkat tambahan pada fungsi ABS konvensional. Bila ABS dilengkapi dengan EBD, tenaga pengereman yang sesuai dengan kondisi kendaraan akan didistribusikan ke setiap roda depan dan belakang, roda kiri dan kanan menggunakan unit pengendali hidraulik rem ABS.
BRAKE AXIS
BA adalah sebuah sistem yang membantu pengoperasian rem saat pengemudi tidak dapat memberikan tenaga yang cukup pada pedal rem. Tekanan mendadak yang diberikan pada pedal rem dianggap sebagai respon berhenti darurat, lantas secara otomatis dihasilkan tenaga pengereman yang sangat besar.
KONSTRUKSI
Sistem rem terdiri dari komponen-komponen berikut.
1. Pedal rem
2. Booster rem
3. Master cylinder
4. Proportioning valve (P valve)
5. Rem kaki
(1) Disc brake
(2) Drum brake
6. Rem parkir
BOOSTER REM
Booster rem adalah alat yang memanfaatkan perbedaan antara kevakuman mesin dan tekanan atmosfir untuk menghasilkan tenaga yang kuat (pendorong power) yang proporsional pada tenaga penekan pedal untuk mengoperasikan rem.
Booster rem menggunakan vakum yang dihasilkan pada intake manifold (atau pompa vacuum pada mesin disel)
Booster rem menggunakan perbedaan kevakuman mesin dan tekanan atmosfer untuk menghasilkan power boost. Karenanya, fungsi booster rem dapat dicek dengan melakukan pemeriksaan berikut.


1. Pengecekan fungsi air tightness
Untuk menghasilkan power boost, vacum di dalam booster rem harus dipertahankan, ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel ditutup seluruhnya oleh katup vacuum, dan udara harus mengalir dari katup udara.

(1) Matikan mesin setelah menghidupkannya selama 1 sampai 2 menit. Vacuum akan dibiarkan memasuki booster rem.
(2) Tekan pedal rem beberapa kali. Saat melakukan ini, bila posisi pedal lebih tinggi 2 atau 3 kali daripada posisi pertama, katup cek atau katup vacuum tertutup, katup udara terbuka, dan udara dibiarkan masuk. Dari hal ini dapat ditentukan bahwa air tightness dari tiap katup adalah normal.
2. Pengecekan pengoperasian
Bila mesin dihidupkan sementara tidak ada vacuum di booster rem, katup vacuum tertutup, dan katup udara terbuka, vacuum akan dibiarkan masuk ke ruang tekanan konstan. Kondisi pedal rem pada saat ini dapat digunakan untuk mengecek operasi power boost.
(1) Dalam kondisi mesin mati, tekan pedal rem beberapa kali. Udara akan masuk ke ruang tekanan konstan.
(2) Hidupkan mesin dengan kondisi pedal rem ditekan. Vacuum akan dihasilkan dan perbedaan tekanan akan dihasilkan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel.
Bila pedal rem turun lebih dari yang sebelumnya pada saat ini, dapat ditentukan bahwa power boost yang normal telah dihasilkan.
3. Pengecekan fungsi load air tightness
Bila mesin dimatikan dengan kondsisi pedal rem ditekan, kondisi pedal dapat digunakan untuk mengecek kebocoran vacuum dari ruang tekanan konstan.
(1) Tekan pedal rem saat mesin hidup.
(2) Matikan mesin sementara pedal rem ditekan.
Pada kondisi ditahan, perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel akan konstan. Kemudian, bila tidak ada perbedaan pada tinggi pedal rem sementara pedal rem tetap ditekan selama 30 detik, dapat disimpulkan bahwa katup cek dan katup vacuum tertutup dengan normal dan tidak ada masalah dengan ruang tekanan konstan.

MASTER CYLINDER
Master cylinder adalah peralatan yang digunakan untuk merubah tenaga pengoperasian pedal rem menjadi tekanan hidraulik. Sekarang ini, tandem master cylinder, yang memiliki dua piston, menghasilkan tekanan hidraulik pada sistem rem dua saluran.
Tekanan hidraulik kemudian salurkan ke disc brake calipers atau wheel cylinder pada tromol rem.

Reservoir berfungsi untuk menyerap perubahan volume minyak rem yang disebabkan oleh perubahan pada temperatur minyak rem.
Reservoir juga memiliki pembatas di bagian dalam untuk membagi tabung menjadi bagian depan dan belakang seperti yang terlihat pada gambar di sebelah kiri. Dengan desain dua bagian tabung ini memberikan kepastian penghentian kendaraan saat salah satu sirkuit gagal bekerja karena kebocoran minyak rem.
Sensor mendeteksi level minyak rem ketika level minyak rem di dalam tangki reservoir turun di bawah tingkat minimum, dan kemudian menggunakan lampu peringatan sistem rem untuk memberi peringatan kepada pengemudi.
Master cylinder adalah peralatan yang digunakan untuk merubah tenaga pengoperasian pedal rem menjadi tekanan hidraulik. Sekarang ini, tandem master cylinder, yang memiliki dua piston, menghasilkan tekanan hidraulik pada sistem rem dua saluran.
Tekanan hidraulik kemudian salurkan ke disc brake calipers atau wheel cylinder pada tromol rem.
Reservoir berfungsi untuk menyerap perubahan volume minyak rem yang disebabkan oleh perubahan pada temperatur minyak rem.
Reservoir juga memiliki pembatas di bagian dalam untuk membagi tabung menjadi bagian depan dan belakang seperti yang terlihat pada gambar di sebelah kiri. Dengan desain dua bagian tabung ini memberikan kepastian penghentian kendaraan saat salah satu sirkuit gagal bekerja karena kebocoran minyak rem.
Sensor mendeteksi level minyak rem ketika level minyak rem di dalam tangki reservoir turun di bawah tingkat minimum, dan kemudian menggunakan lampu peringatan sistem rem untuk memberi peringatan kepada pengemudi.
Bila sirkuit rem terbuka dan minyak rem keluar, rem tidak akan bekerja lagi. Atas alasan ini, sistem hidraulik rem dibagi menjadi sirkuit rem dua sistem.
Tekanan hidraulis dari master cylinder yang dikirim ke kedua sistem itu diteruskan ke disc brake calipers atau wheel cylinders. Tata letak dari sirkuit rem untuk kendaraan FR dan FF berbeda
Pada kendaraan FR, sirkuit rem dibagi menjadi sistem roda depan dan sistem roda belakang, tapi pada kendaraan FF digunakan pipa diagonal.
Karena beban yang diterima pada bagian depan kendaraan FF lebih besar, maka roda depan membutuhkan tenaga pengereman lebih besar dari roda belakangnya.
Bila kendaraan FR menggunakan sistem sirkuit rem sama dengan kendaraan F, ketika sistem pengereman roda depannya gagal, maka tenaga pengeremannya akan terlalu lemah. Lantaran itu, kemudian digunakan sistem jalur pipa diagonal untuk roda depan kanan dan roda belakang kiri; dan satu jalur lainnya untuk roda depan kiri dan roda belakang kanan. Dengan cara ini, bila satu sistem gagal, sistem lain akan mempertahankan tenaga pengereman pada tingkat tertentu.
PROPOTIONING VALVE
Katup proportioning (katup P) diletakkan antara saluran rem master cylinder dan wheel cylinder roda belakang.
Alat ini berfungsi untuk mendapatkan tenaga pengereman yang sesuai untuk memendekkan jarak pengereman dengan cara mengatur distribusi tenaga pengereman roda depan dan belakang agar roda belakang terhindar dari penguncian lebih awal saat pengereman darurat (saat beban ditransfer ke depan), dll.
Bila distribusi terjadi seperti yang diperlihatkan di (a), tenaga pengereman menjadi besar sehingga menyebabkan tenaga pengereman roda belakang menjadi terlalu besar dari kurva ideal. Sehingga membuat roda belakang mudah terkunci dan membuat kendaraan tidak stabil.
Sebagai tambahan, bila distribusi terjadi seperti yang diperlihatkan di (b), tenaga pengereman keseluruhan menjadi kecil, yang akan membuat roda depan mengunci dengan mudah dan menyebabkan hilangnya kontrol pengemudian.
REM KAKI
REM CAKRAM ( DISC BRAKE)
Disc brake mendorong piston menggunakan tekanan hidrolis yang dikirim melalui sirkuit rem dari master cylinder untuk membuat disc brake pad menjepit kedua sisi disc brake rotor dan menghentikan putaran ban.
Karena disc brake rotor dan disc brake pad saling menggesek, terjadi panas akibat friksi tadi. Tetapi, karena disc brake rotor dan brake body terbuka, panas friksi yang terjadi dapat dengan mudah menguap.


Berikut ini penjelasan beberapa tipe caliper.
(1) Tipe fixed
Caliper tipe fixed mempunyai sepasang piston untuk mendorong disc brake rotor pada kedua sisinya.
(2) Tipe floating
Caliper tipe floating hanya memiliki satu piston yang tertempel pada satu sisi caliper-nya. Piston berperan sebagai penerima tekanan hidrolis. Apabila disc brake pad ditekan, caliper akan bergerak ke arah yang berlawanan dari posisi piston, dan mendorong disc brake rotor dari kedua sisinya. Akibatnya, caliper akan menghentikan putaran roda. Ada beberapa jenis caliper tipe floating, tergantung dari metode pemasangan caliper pada disc rotor-nya.
REM TROMOL( DRUM BRAKE )
Drum brake menghentikan putaran ban menggunakan tekanan hidrolis yang dikirimkan dari master cylinder pada wheel cylinder untuk menekan sepatu rem (brake shoe) pada teromol rem (brake drum), yang berputar bersama dengan ban.
Saat tekanan hidrolis pada wheel cylinder hilang, tenaga pegas pembalik menekan brake shoe ke arah dalam permukaan teromol agar kembali ke posisi semula.
Karena brake shoe dikelilingi oleh brake drum, pelepasan panas yang dihasilkan terhambat. Tipe rem ini kurang tahan panas.
Ketika wheel cylinder menerima tekanan hidrolis, sepatu rem pada kedua sisi teromol ditekan melawan bagian dalam teromol dengan tenaga sama dengan tenaga hidrolis dari piston. Seperti yang diperlihatkan pada gambar di sebelah kiri, tenaga tekan yang dihasilkan pada sepatu rem sebelah kiri dan kanan berbeda.
Tenaga gesek menyebabkan sepatu rem sebelah kiri menggigit ke dalam teromol searah dengan putarannya. Sedang sepatu rem sebelah kanan menerima tenaga penolakan dari putaran teromol, sehingga terjadi penurunan tenaga tekan.
Aksi yang menaikkan tenaga gesek dengan menggigit ke dalam teromol disebut dengan fungsi self energizing, dan sepatu rem yang menerima fungsi ini disebut dengan leading shoe, dan sepatu rem yang tidak menerima fungsi ini disebut dengan trailing shoe.
REM PARKIR
Tipe Tuas Rem Parkir
1. Tipe tuas
Umumnya digunakan pada kendaraan penumpang dan niaga.
2. Tipe stick
Digunakan pada beberapa kendaraan niaga.
3. Tipe pedal
Digunakan pada kendaraan penumpang dan kendaraan kelas atas. Sekarang ini pembebasnya dioperasikan dengan pedal.
TIPS SEPUTAR REM
Cek Booster Rem Bila Pedal Terasa Keras
Sebagai pengendara, kita sepakat bahwa performa dan kondisi rem sangat penting bagi keselamatan di jalan. Selain penting, penggunaan pedal rem juga harus nyaman. Misalnya, pedal rem tidak keras saat kita injak. Dengan sedikit tekanan saja cukup membuat pedal rem terdorong dan laju kendaraan terkontrol. Secara teknis, ringannya pedal rem dapat terjadi karena adanya booster rem.
Maka, periksalah booster rem jika pedal rem terasa keras saat diinjak. Mungkin saja komponen yang terletak di ruang mesin (dekat master rem) ini mengalami kerusakan dan perlu perbaikan di bengkel. Nah, ada langkah-langkah awal mendeteksi rusak tidaknya booster rem.
1. Putar kunci kontak pada posisi OFF (mesin mati).
2. Kocok (tekan-lepas) pedal rem secara berulang untuk mendapatkan posisi pedal rem tertinggi (kaki tetap menekan pedal rem).
3. Hidupkan mesin.
4. Pada saat mesin sudah hidup, pedal rem akan turun dengan sendirinya (posisi kaki tetap menekan pedal rem).
5. Kemudian matikan mesin.
6. Pada saat mesin mati, maka pedal rem harus tetap posisi pada terbawah, dan pedal akan naik apabila Anda melakukan pengocokan kembali.
Bila hasil pengujian ternyata tidak sesuai dengan langkah-langkah di atas, ada kemungkinan booster rem memang bermasalah. Bila terbukti bahwa booster rem bermasalah, untuk mengatasinya Anda harus membawa mobil Anda ke bengkel. Sebab, minimal booster rem harus dioverhoul bahkan mungkin juga diganti. Untuk dua hal ini, tentu saja sebaiknya jangan Anda lakukan sendiri.
Tips Merawat Cakram Rem Mobil
Rem adalah salah satu bagian paling vital dalam pengoperasian kendaraan Anda. Keberadaan rem sangat penting untuk memberikan rasa aman saat penggunaan mobil, namun berfungsinya peranti satu itu sangat tergantung dengan bagaimana cara kita merawatnya. Kalau perawatan diabaikan, hampir pasti fungsinya juga tidak optimal. Ujung-ujungnya, keselamatan kita (dan orang lain) saat berkendara terancam. Untuk menjaga supaya rem tetap pakem tidak sulit, asalkan kita tahu bagaimana kiat-kiatnya.
Yang harus diperhatikan adalah bagian disc break dan tromol, dan memeriksa kualitas minyak rem, saluran rem, dan kampas rem itu sendiri. Untuk minyak rem, biasanya harus diganti atau dibersihkan setelah mobil menempuh 10.000 km. Perhatikan bagian ini dengan seksama supaya tidak kosong, dan perhatikan perbandingan antara bagian depan dan belakang (2:1). Bagian depan mendapat porsi lebih besar sebab paling sering digunakan saat mobil direm.
Langkah berikut adalah memeriksa kampas rem apakah masih dalam kondisi baik atau tidak. Caranya, lepaskan roda dengan kunci, perhatikan bagian disc break dan lepas pegangan kampas rem dengan alat martil atau obeng. Bila kampas rem kotor, gunakan amplas/sikat/kuas untuk membersihkannya. Semakin bersih kampas rem, semakin bagus dan kuat fungsinya. Berikan gemuk/pelumas pada bagian besi penahannya, namun hindari supaya tidak terkena bagian sepatu rem. Pasang kembali kampas, dan kancingkan.
Hal terakhir yang harus diperhatikan supaya rem senantiasa berfungsi dengan baik adalah perawatan yang teratur. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, usahakan supaya minyak diganti setiap mencapai 10.000 km, sedangkan untuk kampas biasanya antara 20-25.000 km untuk tipe otomatis dan 40.000 km untuk tipe manual. Jangan lupa untuk mengecek kondisi minyak rem setiap dua minggu sekali.
Tips Saat Rem Blong Atau Macet
Terkadang saat kita berkendara, ada hal-hal yang tidak kita kehendaki seperti rem kendaraan kita mengalami macet atau blong. Bila hal itu terjadi akan membahayaka diri kita sendiri maupun pengendara lain.
Berikut ini adalah tips yang bisa dilakukan saat mengalami rem macet atau blong :
Turunkan kecepatan kendaraan dengan memindahkan gigi perseneling yang lebih rendah secara bertahap (5-4, 4-3, 3-2, 2-1).
Setelah kecepatan kendaraan berkurang, lakukan pengereman dengan menggunakan rem tangan.
Apabila pada bahu jalan terdapat rumput, gunakan bahu jalan yang berumput tersebut untuk membantu menghentikan kendaraan.
Lalu, bagaimana bila hasil pendeteksian Anda tidak menunjukkan kerusakan di booster rem? Mungkin saja pedal rem keras dipicu oleh ketidakberesan di komponen lain. Mungkin juga karena masalah pada pemasangan one way valve, atau pada kevacuman.

KOMPONEN KOPLING MOBIL


Komponen Sistem Kopling Mobil Dan Fungsinya

Komponen Sistem Kopling Mobil Dan Fungsinya | Otomotif Qita | Komponen Sistem Kopling Mobil Dan Fungsinya | Welcome to my blog, enjoy your stay...
Car Clutch System
Komponen sistem kopling dalam kendaraan bertransmisi manual - Kopling berfungsi atau fungsi kopling mobil adalah untuk menghubungkan tenaga mesin ke transmisi dan mengurangi putaran mesin saat akan dilakukan perpindahan gigi transmisi, agar gigi transmisi bisa masuk dengan mudah.

Fungsi komponen-komponen dari sistem kopling mobil

Berikut adalah komponen sistem kopling mobil dengan sistem hidrolis atau kopling dengan minyak kopling.
Gambar sistem kopling hidrolis

Fungsi Pedal kopling
Fungsi pedal kopling adalah untuk merubah gaya tekanan dari pengemudi untuk diteruskan kedalam master kopling.
Fungsi Master kopling Atas
Master kopling fungsi utamanya untuk meneruskan tenaga dari pedal kopling ke release kopling, dalam master kopling ini terdapat seal atau perapat karet yang mencegah minyak kopling tidak bocor serta reservoir atau penampung minyak kopling.
Release silinder kopling atau master kopling bawah
Release kopling menerima tekanan dari master kopling atas dan meneruskan kedalam garbu pembebas melalui push rod untuk mendorong maju dan membebaskan kopling, sama hal nya dengan master kopling didalam release kopling ini juga terdapat perapat untuk mencegah kebocoran minyak kopling.
Garbu pembebas atau fork kopling
Menerima gaya tekan dari release kopling, garbu pembebas ini dihubungkan dengan release bearing yang akan bergerak maju mundur menekan cover clutch dan membebaskan putaran mesin ketika pedal kopling di injak.

Kopling mobil
Fungsi Release bearing Kopling
Merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau kolaher yang fungsinya untuk menekan pelat pegas atau diafragma spring pada tutup kopling (cover clutch).
Cover cluth (tutup kopling)
Fungsinya sebagai dudukan kampas kopling dan menekan kampas kopling ke fly wheel untuk meneruskan tenaga dari mesin.
Fungsi Plat Kopling atau Kampas kopling
Kampas kopling atau disc clutch atau Clutch Plate berfungsi untuk meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi, berbentuk piringan yang terbuat dari bahan asbes, kampas kopling atau plat kopling mobil harus diganti jika keausan sudah terasa.
Fungsi Fly wheel atau Roda Gila
Fly wheel disebut juga roda gila, roda gila berfungsi meneruskan tenaga atau putaran mesin yang selanjutnya diteruskan ke transmisi melalui kampas kopling.

KOMPONEN STARTER MOBIOL


Komponen Motor Starter Mobil dan Fungsinya

Komponen Motor Starter Mobil dan Fungsinya | Otomotif Qita | Komponen Motor Starter Mobil dan Fungsinya | Welcome to my blog, enjoy your stay...
wiring untuk motor starter
Komponen motor starter atau dinamo starter mobil - Mesin mobil bekerja dengan empat langkah yaitu langkah masuk, langkah kompresi, langkah pembakaran dan langkah buang.

Diantara langkah-langkah tersebut, energi untuk menggerakkan mesin hanya dihasilkan dari langkah pembakaran.

Pada saat starting mesin, diperlukan daya putar awal dan langkah kompresi harus disuplai dari luar untuk memutar crankshaft. Pada saat tersebut diperlukan battery, starting motor, ignition switch dan wiring.

Gambar Motor Starter Konvensional

Komponen motor starter
Komponen motor starter mobil
Komponen-komponen dan fungsi komponen dinamo atau motor starter konvensional sebagai berikut:
Pole Core : sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan dari field coil.
Yoke  : sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup
Armature dan Shaft : merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar
Brush : meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator.
Armature Brake : berfungsi untuk pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus yang terletak pada bagian belakang dari motor starter.
Drive lever atau sift lever : mendorong pinion gear kearah posisi berkaitan dengan roda penerus atau ring gear saat magnetic switch atau solenoid bekerja.
Starter Clutch : memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus sehingga dapat berputar.
Magnetic Switch atau solenoid stater berfungsi menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke dan dari roda penerus serta untuk menghubungkan arus listrik dari aki menuju field coil, armatur dan ground untuk membuat motor starter berputar.
Gigi pinion atau pinion gear pada starting berfungsi meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear.
Lihat juga penjelasan:
aliran listrik motor starter mobil atau
cara kerja stater mobil.
Cara Pembongkaran dan Pemasangan Dinamo Starter Ke Mesin Mobil

Selasa, 22 Januari 2013

TRANSMISI MOBIL

Transmisi manual

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Ford dengan 4 kecepatan
Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.

Daftar isi

Synchromesh

Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.

Susunan gigi percepatan

Tuas transmisi pada 5 kecepatan pada Mazda Protege.
Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.

Tuas transmisi lantai

Pola Penjelasan
Manual Layout.svg
Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5 salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Manual Dogleg.svg
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.

Tuas transmisi di setir

Tuas transmisi pada Setir Saab96
Pola Penjelasan
Manual Layout 3.svg Layout mobil dengan 3 gigi maju yang merupakan susunan gigi percepatan mobil-mobil Amerika keluaran tahun 1930an sampai dengan tahun 1950an yang pada waktu itu dijuluki "three on the three"
Column4MT.svg Merupakan layout yang dikembangkan sesudah itu, yang juga dikembangkan oleh mobil-mobil keluaran Eropa dan Jepang. Sampai saat ini masih digunakan pada beberapa mobil niaga seperti Mitsubishi L 300.

Tuas transmisi sepeda motor

Tuas gigi percepatan Suzuki SV650S.
Corak penukaran gigi percepatan sepeda motor yang lazim digunakan :
            6
         5 ┘
      4 ┘
    3 ┘
  2 ┘
N
1
Tuas pengungkit gigi percepatan diinjak dengan kaki kiri untuk masuk ke gigi 1 dan diungkit keatas untuk masuk ke gigi 2, 3, dan seterusnya. Bila ingin menurunkan kecepatan, maka tuas pengungkit gigi percepatan diinjak kebawah dari 5 ke 4 ke 3 dan seterusnya.

Selasa, 08 Januari 2013

ENGINE


TUNE UP KIJANG 7K

enaga mesin pada motor bakar bensin dihasilkan dari pemba­karan campuran udara dan bensin, untuk memperoleh campuran udara dan bensin sesuai dengan kondisi kerja dari suatu mesin, diguna­kan karburator. Dengan demikian karburator merupakan bagian yang penting, untuk memperoleh hasil kerja mesin yang maksimum dan efisien. Rangkaian Tune Up Mesin Kijang, pekerjaan pemeriksaan, penyetelan, pembersihan pada karburator harus dilaksanakan.

Katup Trotel
Trotle harus bergerak bebas tidak terganjal-ganjal dan membuka full. Pada saat pedal gas bebas, trotel harus menutup full, atau sebesar RPM ideal, (sekrup penyetel) dan akan terbuka full apabila pedal gas diinjak penuh. Apabila ternyata trotel tidak bekerja seperti petunjuk maka dapat mengadakan penyetelan pada dua tempat.

Pertama adakanlah penyetelan pada bagian bawah dari pedal gas, sehingga trotel tampak terbuka penuh. <!–[if !supportLineBreakNewLine]–> <!–[endif]–>
Kedua, didekat karburator ada penyetel yang menyatu dengan kabel gas. Kabel gas tidak boleh terlalu tegang dan kaku karena hal itu akan meyebabkan pada saat deakselerasi (peal gas dibebaskan) RPM mesin terlambat ke posisi stasioner, dan bahan bakar bisa lebih boros.

Periksa Pompa Akselerasi.
Pada saat kendaraan hendak ditambah kecepatan, pedal gas ditekan, mesin mobil membutuhkan bahan bakar lebih banyak. Pompa akselerasi mempunyai tugas itu. Dari lubang atas karburator tampak semburan bensin. Apabila hasil semburan tidak lancar atau bahkan tidak ada dapat disebabkan oleh dua hal. Mungkin karbura­tor sudah sangat aus, sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik, atau kulit pompanya sudah rusak. Didalam pompa akselerasi juga terdapat klep dari sebuah boll bearing. Waktu pompa diang­kat, bensin akan masuk ke ruang pompa dan klep akan menutup begitu ditekan, sehingga bensin tersemprot dari saluran ke ruang inlet dari karburator. Sering kali karburator yang terbuat dari bahan aluminium itu mengalami korosi sehingga merusakan sifat dari klep pompa akselerasi, atau berkaratnya boll bearing.

Penyetelan Putaran Idle.
Penyetelan putaran idle sangat penting mengingat menyetel ini juga mempengaruhi campuran idle bensin dan udara yang berman­faat mempertahankan tingkat kerja yang maksimum dari mesin. Sebelum mengadakan penyetelan idle pada mesin 5K Kijang, hendak­nya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: saringan udara sudah dibersihkan dan terpasang kembali pada tempatnya, suhu kerja mesin 85-90 derajat celcius dan semua perlengkapan tambahan dimatikan. Transmisi pada posisi netral (N) dan waktu pengapian telah tepat (5 derajat) serta tacho-meter dan CO meter sudah terpasang. Putarlah penyetel RPM (1) sampai tacho meter menunjukkan 800, kemudian putarlah sekrup penyetel idle (2) sampai meter menunjukkan putaran mesin maksimum. Setelah itu kembali sekrup penyetel RPM diputar sampai RPM mencapai 800.

Penyetelan idle mesin dengan CO meter.

Konsentrasi CO pada gas buang, putarlah sekrup katup penyetel putaran idle dan campuran idle, untuk mendapatkan spesifikasi konsentrasi pada putaran idle.

Mengukur kensentrasi CO pada ujung knalpot. Periksa bahwa meter CO dalam keadaan sempurna. Naikan puta­ran mesin hingga putaran 2000 RPM dan tunggu 1-3 menit agar konsentrasinya stabil. Masukan pengindra (testing probe) CO ke dalam ujung knalpot sekurang-kurang 40 cm dan ukurlah konsentrasi CO dalam waktu yang singkat. Konsentarsi CO yang tepat: 1% – 2%.Bila konsentrasi dalam harga spesifikasi berarti penyetelan telah sempurna.
Bila konsentrasi CO diluar harga spesifikasi, putarlah sekrup penyetelan putaran idle untuk mencapai harga konsentrasi spesifikasi. Bila harga konsentrasi tidak dapat diperbaiki dengan penyetelan sekrup penyetel campuran idle, maka kemungkinan ada kerusakan pada komponen lainnya.

Konsentrasi CO yang tetap tinggi, sekalipun sekrup putaran idle telah diputar maka penyebabnya bisa jadi, saringan udara tersumbat karena kotoran debu, katup PVC tersumbat atau kesalahan pada karburator.

Pekerjaan Tune Up Mesin juga termasuk memperhatikan kondisi oli mesin. Kalau sudah mencapai jarak tempuh 5000 Km, saatnya untuk mengganti oli mesin dengan yang baru. Kalau kurang, se­dangkan jarak tempuhnya baru 3000 Km, seharusnya cukup ditambah saja dengan oli baru. Mengenai penggantian oli mesin, banyakpernyataan yang sampai ke penulis. Kapan seharusnya mengganti oli mesin? Apakah oli mesin perlu ditambah dengan adetive? Pemilik lain mengatakan : “Kami terpengaruh dengan kartu servis yang disertakan pada mobil yang mengatakan bahwa, kembali setelah 2000 Km”.
Tentang oli ini memang ada alasan dan ceritanya. Dahulu memang dianjurkan, mengganti oli mesin setiap 1.500 Km. Hal ini disebabkan oleh, kwalitas oli masih rendah (API Service hanya SA atau SB). API Servis sendiri menunjukkan komponen-komponen kimia yang ditambahkan pada oli, dan dari tahun ke tahun telah berkembang sampai Api Servis SF (huruf S menunjukkan oli untuk mesin motor bakar dengan bahan bakar bensin). API Servis SF dapat diperoleh dari produksi Pertamina dengan merk dagang Mesran Super.
Dengan menggunakan oli Mesran Super atau Mesran Spesial (API Servis SE), tidak ada alasan bagi kita untuk merasa khawatir terhadap mesin mobil. Bahkan di Jepang, Amerika (cuaca berbeda dan kurang berdebu) dan Eropa, oli dengan API Servis SE baru di ganti setelah 10.000 Km. Hal ini sangat dimungkinkan, karena
disamping kedua alasan diatas . Selain itu permukaan mesin yang saling bergesek sudah dikerjakan dengan sangat teliti. Penyeles­aiannya sangat halus dan membersihkan sisa-sisa bahan mesin dengan menggunakan mesin changi.
Apakah oli perlu ditambah lagi dengan aditive? Jawabnya :
oli kemasan Pertamina sudah (harus) mengandung adetive yang di maksud, hanya pada kemasan Pertamina tidak diperinci. Jenis dan jumlahnya telah diukur untuk mampu menempuh suatu jarak tertentu. Bila dikehendaki untuk menembah aditive, seharusnya jarak tempuh ditambah. Tentang anjuran kembali pada Km tertentu setelah menem­puh 2.000Km, tidak perlu dituruti.
Periksa kualitas oli.
Mesin mobil yang normal, artinya terawat dengan baik dan tekanan kompresinya masih tinggi mengganti oli mesin setiap 5.000Km. Bagi mesin yang sudah tua, dimana sisa-sisa pembakaran dapat masuk ke karter, penggantian oli mesin dipercepat. Periksa­lah oli tersebut, kemungkinan telah kotor dan terasa berpasir.
Dapat juga terjadi, oli mesin berubah warnanya. Hitam, karena mesin yang kotor atau pembakaran yang tidak normal. Warna Coklat susu, biasanya menandakan bahwa oli mesin telah bercampur dengan air. Kondisi ini sangat berbahaya, dan sebaiknya diperiksa lebih teliti.
Mengganti saringan oli (filter) membutuhkan peralatan khu­sus. Bagi yang ingin mengganti sendiri, sedangkan tidak memiliki alat khusus, dapat menggunakan rantai bekas sepeda. Dua hal perlu diperhatikan, waktu mengganti saringan oli. Pertama, tidak meng­gunakan saringan imitasi, karena dikuatirkan bagian dalam dari saringan terdapat sisa-sisa benda yang dapat merusakkan bearing crank shaft atau menggunakan kertas mutu rendah.
Kedua, sebelum memasang saringan baru pada blok mesin, pastikan bahwa semua bagian ada dalam keadaan yang bersih. Koto­ran yang ada pada permukaan saringan maupun blok mesin, bisa mencapai bearing kruk as. Pada bagian atas dari saringan oli ada plastik pengaman. Bagian ini baru dibuka begitu saringanhendak dipasang pada tempatnya.
Mengencangkan saringan tidak perlu menggunakan kunci, cukup dengan tangan saja dan setelah mesin dihidupkan, perhatikan bahwa tidak ada kebocoran oli di sekitar saringan oli.
Pada Toyota Kijang, setiap penggantikan oli tanpa ganti filter, diperlukan oli 3 liter. Apabila mengganti saringan dibu­tuhkan oli 3,5 liter, dengan API Servis SE.
Catatan : API Service oli yang beredar ada, SA, SB, SC, SD, SE, SF.
Bila mobil setiap 1.000 kilometer harus menambah oli 1 liter, ini menandakan ada yang tidak beres pada mesin. Apakah ring piston sudah aus atau seal klep rusak. Dengan menggunakan alat test kompresi dapat memberi indikasi, apakah ring rusak.
Kalau kompresi baik maka penyebab lainya adalah seal klep.
Supaya efisen maka mesin mobil harus dapat beroperasi pada putaran yang sesuai dengan yang dikehendaki misalnya pada saat di butuhkan untuk cepat maka mesin harus berputar cepat atau seba­liknya. Pembakaran gas juga harus dapat mengikuti kondisi mesin tersebut, bila mesinnya berputar cepat maka saat pengapian juga harus lebih awal dan sebaliknya. Kejadian ini harus berlaku secara otomatis dan untuk itulah maka pada mesin dilengkapi
dengan alat pemajuan pengapian yang sebanding dengan putaran mesin, alat tersebut lebih dikenal dengan sebutan Governor Ad­vancer. Bagian ini harus diperiksa, apakah dapat bekerja dengan baik? Kerusakan pada bagian ini biasanya disebabkan oleh mele­mahnya per dan bantalan bola ( bearing) yang kotor dan berkarat.

Rotor bekerja berputar didalam tutup distributor, membagi arus ke busi sesuai dengan urutan pembakaran mesin mobil. Rotor yang sudah rusak dapat berupa retak dan rusak sifat isolasinya. Bagi isolasi yang rusak dapat dicoba dengan mendekatkan kabel busi yang dari koil sambil mesin di start. Bila terjadi loncatan bunga api, maka dapat dipastikan sifat isolasinya sudah rusak.
Periksa cara kerja percepatan vakum (vacuum advance).
Kecepatan perambatan api pada suatu campuran bahan bakar dan udara dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya: perbandingan campuran, tekanan campuran, temperatur campuran, dan kondisi dari campuran (atomisasinya) itu sendiri. Kondisi muatan dari mesin kendaraan juga bermacam-macam misalnya kendaraan bermuatan ringan dan kendaraan berjalan dengan kecepatan lambat serta pada jalan yang rata.

Apabila mesin tiba-tiba diakselerasi, maka karena adanya kelengkapan-kelengkapan pada system karburator akan menyebabkan campuran bahan bakar dan udara menjadi gemuk. Campuran yang gemuk ini dengan sendirinya membutuhkan waktu pembakaran yang lebih lambat, saat pengapian yang diperlambat. Karena alasan inilah maka pada system pengapian ditambahkan suatu alat pemacu yang dapat memajukan pengapian pada saat mesin sedang diakselerasi.
Alat itu sering disebut dengan Vacuum Advancer.

Prinsip kerja dari vacuum advancer ialah dengan memanfaatkan kevacuuman yang terjadi pada karburator. Pada saat kendaraan hidup dan diakselerasi maka oktan selektor harus bergerak. Oktan selektor yang tidak bergerak menandakan ada yang tidak beres dengan system kerjanya. Apakah pipa karet dari karburator rusak (putus, tersumbat)? Apakah diaframa rusak? Atau, apakah setelah mengganti platina dan mengganti baut baru yang lebih panjang?

Baut yang terlalu panjang akan tersangkut dengan bagian di bawah­nya, sehingga oktan selektor tidak dapat bergerak. Kerugian akibat oktan selektor dan governor yang tidak bekerja dengan baik ialah: mesin berat tidak mau lari, penggunaan bahan bakar lebih boros.

Penyeletelan Celah Katup.
Adakalanya ada mesin yang penyetelan katupnya diminta pada temperatur dingin. Namun pada mesin 5K, untuk Kijang diminta temperatur mesin 80 derajat celcius. Kemudian putarlah baut yang terdapat pada ujung luar kruk as dan cocokkan tanda yang terdapat pada puly tali kipas dengan angka 0 yang terdapat pada tutup mesin.

Kencangkan kembali baut kop.
Akibat keausan bahan, baik mesin, paking, dan baut kepala selinder maka baut-batu itu perlu dikencangkan kembali. Cara pengencangan harus dari titik tengah kepala selinder dan satu persatu ke sisi-sisi lainnya. Ada dua macam baut yang perlu dikencangkan, dan berbeda momen pengencangannya. 5,4-6,6 Kg-m untuk baut kepala selinder dan 1,8-2,4 Kg-m untuk baut penunjang batang penumbuk (baut rocker arm shaft). <!–[if !supportLineBreakNewLine]–> <!–[endif]–>
Cara penyetelan katup.
Putar puli kruk as sampai ada tanda 0. Delapan katup yang kendor dapat langsung distel. putar sekali lagi sampai 360 dera­jat dan stel 8 yang lain. Gunakan fuller ukuran 0,20 mm untuk katup hisap 0.30 mm katup buang. Fuller yang diletakkan antara ujung katup dan roker arm (penumbuk katup) tidak boleh seret sampai menekan katup menjadi terbuka, namun juga tidak bolehterlalu longgar.

Penyetelan katup yang tidak tepat, membuat katup membuka dan menutup tidak sesuai kebutuhan kerja dari mesin, yang pada akhir­nya menyebabkan kerja mesin tidak efisien serta boros bahan bakar.